MENGAMBANGKAN MANAJEMEN MEDIA
PEMBELAJARAN
A.
Pengertian
Manajemen
Manajemen ialah
proses mengintegrasikan sumber-sumber untuk menyelesaikan suatu tujuan. Yang di maksud sumber disini mencakup orang-orang,
alat-alat, media bahan-bahan, uang, sarana dan prasarana semuanya diarahkan dan
di koordinasi untuk mencapai tujuan.
Manajemen itu merupakan ilmu dan seni untuk mencapai suatu tujuan
yang telah ditetapkan sebelumnya melalui usaha yang minimal. Sedangkan Handoko
(1995) mengemukakan bahwa manajemen sebagai bekerja dengan orang-orang untuk
menentukan menginterpretasikan, dan mencapai tujuan-tujuan organisasi dengan
pelaksanaan funsi-fungsi perencanaan (planning), pengoranisasian (organizing),
penyusunan personalia (staffing), pengarahan dan kepempimpinan (leading) dan
pengawasan (controlling).
Fungsi-fungsi
manajemen telah di kemukan oleh para sarjana yang dikutip oleh M. Manulang
dalam karyanya yang berjudul Dasar-dasar manajanemen. Diantaranya:
a.
Laous A. Allan : leading, Organising,
Planning, Controling.
b.
Prajudi Atmosudarjo: Planning,
Organising, Motivating, Actuating, Controling.
Berdasarkan beberapa pengertian
tersebut dapat disimpulkan bahwa manajemen merupakan suatu usaha bersama
sekelompok manusia untuk mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien
dengan menggunakan segala sumber daya yang ada, meliputi perencanaan,
pengorganisasian, penyusunan personalia, pengarahan, dan pengawasan.
B.
Pengelolaan
Proses Pembelajaran
Menurut Dimyati, 2009, proses
pembelajaran merupakan hal yang dialami oleh siswa, suatu respon terhadap
segala acara pembelajaran yang diprogramkan oleh guru. Dalam proses
pembelajaran tersebut menghasilkan perilaku sebagai hasil dari proses belajar
yang mampu meningkatkan kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotor siswanya.
Pembelajaran pada hakikatnya proses
komunikasi antara guru dan siswa serta antar siswa dalam rangka perubahan
perilaku. Pada dasarnya pada proses pembelajaran, tentu ada subjek yang diberi
pelajaran yaitu siswa dan ada subjek yang mengajar yaitu guru. Kegiatan
pembelajaran ini kalau kita kaitkan dengan teori komunikasi ada beberapa
komponen yang terlibat didalamnya yaitu pesan (materi pelajaran), komunikan
(siswa yang menerima pesan), komunikator (guru sebagai pemnyampai pesan), dan
gaya menyampaikan pesan. Agar komunikasi berjalan dengan baik maka diperlukan
media (perantara) yang dapat menghubungkan antara komunikator dengan komunikan
sehingga pesan yang disampaikan lebih mudah dipahami oleh siswa sebagai
komunikan.
Mengajar adalah suatu kegiatan dimana
guru menyampaikan pengetahuan/penalaman yang berupa pesan kepada siswa sebagai
penerima pesan. Tujuan mengajar adalah agar pengetahuan yang disampaikan itu
dapat dipahami oleh siswa. Oleh karena itu, mengajar yang baik itu hanya jika
hasil belajar siswa baik. Untuk mencapai hasil belajar siswa yang baik
tersebut, guru hendaknya mengebangkan kreativitasnya dalam pengelolaan proses
belajar mengajar sesuai dengan kondisi sekolah dan tingkat kemampuan siswa. Kreativitas
ini adalah dalam rangka menciptakan/mengembangkan media dalam proses belajar
mengajar.
Menurut Dadan Sulaeman (1988) ada tiga
fase dasar yang harus ditempuh guru dalam mengembangkan pengelolaan proses pembelajaran
, yaitu fase perencanaan, fase pelaksanaan, fase evaluasi/penilaian.
a.
Fase Perencanaan
Perencanaan merupakan awal dari
keberhasilan dalam pembelajaran. Agar tujuan pengajaran tercapai sesuai dengan
yang diharapkan, maka guru di dalam setiap akan mengajar diperlukan suatu
persiapan terlebih dahulu, baik persiapan tertulis maupun persiapan tidak
tertulis. Persiapan tersebut meliputi silabus, RPP, bahan ajar, dan instrument
penilaian.
Berdasarkan penjelasan tersebut nampak bahwa setiap guru akan mengajar ia
harus dituntut untuk membuat suatu persiapan. Dengan kata lain ia harus
merencanakan apa yang akan dilaksanakan dalam proses belajar mengajar
sesungguhnya. karena itulah perencanaan pengajaran ini berorientasi pada
pencapaian tujuan, yaitu hasil belajar.
b.
Fase Pelaksanaan
Perencanaan yang sudah disusun oleh
guru akan diakutualisasikan guru dalam fase pelaksanaan. Pelaksanaan pengajaran
selayaknya berpegang pada apa yang tertuang dalam kerangka pengajaran atau
rencana pengajaran yang telah dipersiapkan, dengan mempertimbangkan dan
memperhatikan kebutuhan siswa serta perkembangan intlektual dan emosional
siswa. Dalam membelajarkan siswa, guru hendaknya berorientasi kepada siswa agar
apa yang disampaikan dapat terserap dengan baik oleh siswa yang sesuai dengan
kebutuhannya.
c.
Fase Evaluasi (penilaian)
Untuk mengetahui keberhasilan
perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran dilakukan evaluasi, untuk mengetahui
apakah indicator yang direncencanakan tercapai apa belum dalam pembelajaran. Kegiatan
pembelajaran dan indicator pencapaian komptenssi untuk penilaian tidak dapat
dipisahkan. Pada tahap ini guru mencoba menghimpun infomasi yang dapat
digunakan untuk menentukan kegiatan belajar mengajar telah berhasil atau belum,
sebagaiamana dikemukakan oleh dadang Dari kutipan diatas nampak bahwa mengajar
dalam arti membantu siswa belajar, guru perlu memeriksa kemajuan belajar siswa
dalam arti mencari tahu apa yang sudak dipahami dan yang belum dipahami oleh
siswa. Terhadap hal yang belum diketahui atau belum dipahami siswa, guru
mencari tahu apa yang menjadi kesulitan belajar siswa. Dengan memahami
kesulitan belajar siswa guru akan lebih mudah memberikan bantuan.
C.
Pengembangan
Media Pembelajaran
Dalam
pembelajaran menggunakan media mempunyai beberapa keuntungan, yaitu 1) Membangkitakan
ide-ide atau gagasan-gagasan yang bersifat konseptual, sehingga mengurang
kesalahpahaman siswa dalam mempelajarinya, 2) Meningkatkan
minat siswa untuk materi pelajaran. 3) Memberikan
pengalaman-pengalaman nyata yang merangsang aktivitas diri sendiri untuk
belajar. 4) Dapat mengembangkan jalan pikiran yang
berkelanjutan. 5) Menyediakan pengalaman-pengalaman yang tidak
mudah didapat melalui materi-materi yang lain dan menjadikan proses belajar
mendalam dan beragam. Sehingga pembuatan media pembelajaran diperlukan untuk
proses pelaksanaan pembelajaran dan proses berpikir siswa.
Lebih lanjut Latuheru
(1988), menyatakan bahwa (1) media pembelajaran berguna menarik minat siswa
terhadap materi pembelajaran yang disajikan, (2) media pembelajaran
berguna dalam hal meningkatkan pengertian anak didik terhadap materi yang
disajikan, (3) media pembelajaran mampu menyajikan data yang kuat dan
terpercaya. http://forum.upi.edu/index.php?topic=15694.0
Begitu
pentingnya peran media dalam pembelajaran sudah seyogyanya seorang guru mampu
memanfaatkan bahkan mengembangkan media pembelajaran. Dalam mengambangkan
program media pembelajaran ada enam
tahap kegiatan, yaitu (1) analisis pengembangan karakteristik peserta didik;
(2) perumusan tujuan pembelajaran; (3) perumusan butir materi secara terperinci
yang mendukung tercapainya tujuan; (4) mengembangkan alat pengukur keberhasilan;
(5) menulis naskah media/prototype; (6) mengadakan tes dan revisi. (Sadiman, 1984:100).
Disamping keenam langkah tersebut menurut Rayandra terdapat langkah kegiatan
yang perlu dilakukan adalah validasi produk media. Validasi diperlukan untuk
menjamin ketepatan materi kurikulum dan tujuan pembelajaran, dan kesesuaian
bahasa dengan peserta didik.
Menurut
Rayandra (2011) Berkenaan dengan media ada dua permasalahan yang dihadapi di
lembaga pendidikan kita, yaitu keterbatasan media dan kemanfaatan media.
Keterbatasan media menyangkut ketersediaan media pembelajaran disekolah yang
masih kurang dan belum merata, sedangkan kemaanfaatan media selain kreativitas
pendidik, pertimbangan instruksional juga menjadi factor yang menentukan.
Seringkali guru/dosen menggunakan media seadanya tanpa mempertimbangkan
pembelajaran, adakalanya digunakan media yang canggih, semata-mata karena media
tersebut sudah tersedia walaupun sesungguhnya tidak diperlukan dalam
pembelajaran.
Pengembangan
media sangat penting artinya untuk mengatasi kekurangan dan keterbatasan media
yang ada. Disamping itu, media yang dikembangkan sendiri oleh guru dapat
menghindari dari ketidaktepatan (mismatch) karena dirancang sesuai dengan
kebutuhan, potensi sumber daya dan lingkungan masing-masing. Lebih dari itu
juga dapat meningkatkan kreativitas dan kemampuan inovasi bagi para guru
sehingga dihasilkan pendidik yang professional.
Agar
media yang kita kembangkan dapat efektif dan efisien maka dalam mengembangkan
media pembelajaran harus memperhatikan prosedur dan Proses Pengembangan Media
sebagaimana dijelaskan dalam gambar berikut :
Analisa kebutuhan dan karakteristik siswa
|
Perumusan Tujuan Pembelajaran
|
Perumusan Butir Materi
|
Penyusunan Instrumen Evaluasi
|
Menulis Naskah Media/Prototipe
|
Uji Coba Lapangan
|
Menulis Naskah Media/Prototipe
|
Uji Coba Lapangan
|
Validasi Ahli
|
Naskah Produksi/cetak
|
Revisi
|
Gambar
1
Prosedur
Pengembangan Media Pembelajaran
Dalam memilih dan mengembangkan media
untuk kepentingan pembelajaran menurut sebaiknya memperhatikan
kriteria-kriteria sebagai berikut: a)Ketepatannya dengan tujuan
pelajaran; artinya media pembelajaran dipilih atas dasar tujuan-tujuan
instruksional yang telah ditetapkan. Tujuan-tujuan instruksional yang
berisikan unsur pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis lebih memungkinkan
digunakannya media pembelajaran. b) Dukungan terhadap isi bahan ajar;
artinya bahan ajar yang sifatnya fakta, prinsip, konsep dan generalisasi
sangat memerlukan bantuan media agar lebih mudah dipahami siswa. c) Kemudahan
memperoleh media; artinya media yang diperlukan mudah diperoleh,
setidak-tidaknya mudah dibuat oleh guru pada waktu mengajar.
Umumnya dapat dibuat guru tanpa biaya
yang mahal, di samping sederhana dan praktis penggunaannya. Keterampilan guru
dalam menggunakannya; apa pun jenis media yang diperlukan syarat utama
adalah guru dapat menggunakannya dalam proses pembelajaran. Nilai dan manfaat
yang diharapkan bukan pada medianya, tetapi dampak dari penggunaan oleh guru
pada saat terjadinya interaksi belajar siswa dengan lingkungannya.
D.
Manajemen
Media Pembelajaran
Semakin
sadarnya orang akan pentingnya media yang membantu pembelajaran sudah mulai
dirasakan. Pengelolaan alat bantu pembelajaran sudah sangat dibutuhkan. Agar dapat dimanfaatkan dengan optimal
maka media pembelajaran harus di manajemen sehingga media yang belum ada dapat
diusahakan pengadaannya, media yang sudah tersedia dapat dimanfaatkan dengan
optimal, dan dipelihara serta dilakukan perawatan dan memiliki petugas khusus
yang mengelola media sehingga jika sewaktu-waktu media tersebut
dibutuhkan, media siap untuk digunakan sehingga tidak mengganggu proses
pembelajaran.
Proses manajemen
media pembelajaran meliputi:
a. Pengadaan
Sebekum mengadakan/mengembangkan media
maka langkah yang pertama adalah mengidentifikasi kebutuhan peserta didik. Selanjutnya dari identifikasi yang
dilaksanakan disusun urutan prioritas pengadaan media yang dibutuhkan mulai
dari yang sangat mendesak untuk diadakan dan seterusnya. Pengadaan media juga
harus disesuaikan dengan potensi yang dimiliki sekolah menyangkut pendanaan,
selanjutnya dapat diusahakan dengan cara mengajukan permohonan bantuan
pengadaan media dari pihak terkait dan institusi lain yag tidak mengikat. Jika
media yang diperlukan tersebut dapat terbuat dari bahan-bahan yang sederhana
dan terdapat di lingkungan sekolah serta dapat diusahakan sendiri maka guru
dapat membuat sendiri media tersebut. Selanjutnya secara berkala selalu
dilakukan pengontrolan untuk mengevaluasi apakah media yang ada sudah cukup
atau masih perlu pengadaan.
b. Pemanfaatan
Pemanfaatan media oleh guru adalah
dalam proses pembelajaran. Pemanfaatan media oleh guru harus selalu dimulai
dari perencaanaan dengan mengidentifikasi karakteristik media, karakteristik
siswa dan karakteristik materi yang akan diajarkan. Selanjutnya dipilih media
yang sesuai untuk mencapai tujuan pembelajaran. Keterampilan guru dalam
menggunakan media sangatlah dibutuhkan. Perlu pula diantisipasi berbagai
kemungkinan yang timbul saat menggunakan media dalam pembelajaran, sehingga
andaipun terdapat gangguan, kegiatan pembelajaran tetap dapat dilaksanakan
dengan tidak mempengaruhi pencapaian tujuan pembelajaran.
Setelah pembelajaran dilaksanakan perlu
dievaluasi apakah pemilihan medianya sudah tepat dan apakah media tersebut
efektif dan pemanfaatannya sudah benar dan apakah dengan menggunakan media
tersebut pembelajaran menjadi lebih efisien untuk mencapai tujuan pembelajaran
dan seterusnya. Sekolah agar memfasilitasi agar guru dapat menggunakan media
dengan baik dan benar, upaya yang dapat dilakukan sekolah antara lain dengan
mengadakan pelatihan dan menyediak sumber bacaan yang berhubungan dengan media
pembelajaran yang dimiliki sekolah.
Dalam menggunakan media pembelajaran
agar tujuan berhasil dengan baik ada beberapa prinsip yang harus diperhatikan:
1) menentukan jenis media yang tepat, sebaiknya guru memilih terlebih dahulu media manakah yang
sesuai tujuan pembelajaran dan bahan pembelajaran yang akan diajarkan, 2)
Menetapkan atau memperhitungkan subjek,
artinya apakah penggunaan media itu sudah sesuai dengan tingkat perkembangan
atau tingkat kematangan peserta didik, 3) menyajikan media dengan tepat artinya
teknik dan metode penggunaan media dalam pengajaran harus disesuaikan dengan
tujuan, bahan, metode, sarana atau waktu dan sarana yang ada., 3) Menempatkan atau
memperlihatkan media pada waktu, tempat, dan situasi yang tepat.
c.
Pemeliharaan
Media pembelajaran yang berupa
peralatan perlu mendapatkan perwatan secara berkala untuk menjamin agar media
tersebut siap digunakan sewaktu-waktu jika dibutuhkan dan agar tahan lebih
lama. Untuk itu diperlukan petugas yang bertanggung jawab atas perawatan media
yang dimiliki sekolah. Guru mata pelajaran dapat ditunjuk untuk keperluan
tersebut dengan demikian guru mata pelajaran akan bertanggung jawab terhadap
media yang berhubungan dengan mata pelajaran yang menjadi tanggung jawabnya.
Untuk keperluan perawatan sekolah hendaklah menyediakan dana, agar perbaikan
dan perawatan dapat berjalan sebagaimana mestinya.
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dari berbagai penelitian menunjukkan bahwa
pembelajaran dengan menggunakan media akan dapat meningkatkan hasil belajar
siswa baik berupa pengetahuan, sikap dan keterampilan. Dengan menggunakan media
dalam pembelajaran akan membantu guru dalam menciptakan pendidikan yang
bermakna, menyenangkan, kreatif, dinamis dan dialogis.
Proses manajemen media tidak terlepas
dari fungsi manajemen yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan
dan evaluasi. Baik dalam hal pengadaan, pemanfaatan dan perawatan media
pembelajaran. Kebijakan sekolah merupakan salah satu penentu untuk
terlaksananya pembelajaran yang bermedia dengan memfasilitasi pengadaan media,
meningkatkan keterampilan guru dalam menggunakan media dan proses peawatan
media baik dengan mengalokasikan anggaran dana yang cukup maupun dengan membuat
kebijakan-kebijakan sehubungan dengan pengadaan, pemanfaatan dan pemeliharaan
media pembelajaran dengan senantiasa menerapkan fungsi manajemen.
B.
Saran
Dalam mengembangkan media hendaknya
guru senantiasa menggunakan media yang sesuai dengan karakteristik materi dan
karakteristik siswa dalam pembelajaran untuk mempermudah pencapaian
tujuan pembelajaran.
Dalam memanfaatkan media dalam
pembelajaran agar guru senantiasa menerapkan fungsi manajemen meliputi
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengontrolan agar pembelajaran
menjadi efektif dan efisien.
Kepala Sekolah agar senantiasa
memfasilitasi pengadaan, pemanfaatan dan pemeliharaan media yang akan digunakan
oleh guru dalam pembelajaran, dengan menerapkan fungsi manajemen
Daftar
Rujukan
Ashyar, R, (2011).
Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran.
Jakarta: Gaung Persada Press.
Fathurrahman, P,
Dkk, (2007). Strategi Belajar Mengajar
Melalui Penanaman Konsep Umum dan Konsep Islami. Bandung:PT Refika Aditama.
Hamalik, O.
(2005). Perencanaan Pengajaran
Berdasarkan Pendekatan Sistem. Jakarta:PT Bumi Aksara
Mulyasa, E.
(2006). Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan. Bandung: Remaja Rosda Karya.
Sadiman, dkk.
(1984). Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan,
dan Pemanfaatannya. Jakarta: Rajawali Pers.
Suherman, Y,
(2008) Pengembangan Media Pembelajaran.
(Makalah), Bandung.
Uno, B, Hamzah,
(2010). Profesi Kependidikan Problema,
Solusi, dan Reformasi Pendidikan di Indonesia. Jakarta:PT. Bumi Aksara.
bagus juga.. membuat belajar jd makin asik
BalasHapusMaaf kk saya mau tanya kk dapat proses manajemen media pemblajaran ini referensinya dari mana kk soalnya saya mau angkat jadi judul skripsi saya saya udah cek satu2 bukunya tp gak ketemu mohon infonya
BalasHapus