Sabtu, 24 November 2012

Selamat Hari Guru



SELAMAT HARI GURU
Peringatan Hari Guru merupakan salah satu upaya pemberian penghargaan kepada guru atas dedikasi dan ketulusannya dalam menjalankan tugas dalam mencerdaskan anak bangsa menuju bangsa yang maju. Di Indonesia sendiri Hari Guru sering juga disebut sebagai Hari Guru Nasional yang diperingati setiap tahun pada tanggal 25 November yang sekaligus merupakan hari ulang tahun Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI). Perayaan Hari Guru biasanya dilakukan dalam bentuk upacara peringatan di sekolah-sekolah, maupun perlombaan dan pemberian tanda jasa bagi guru, kepala sekolah, dan pengawas sekolah sebagai wujud rasan terima kasih atas jasa-jasa para Guru.
Sebuah puisi sebagai ungkapan hati untuk para Bapak/Ibu guruku, terima kasih atas jasa-jasamu, sehingga aku kini menjadi lebih mengerti. Untuk Guru-guruku di SD Muhammadiyah Sumberagung, Plaosan Magetan, SMP Negeri 2 Plaosan, SMA Negeri 1 Magetan, IKIP Surabaya, dan Universitas Jambi tempat aku ditempa  dalam menimba ilmu dan dibesarkan hingga kini. SMP Negeri 6 Muaro Jambi tempat aku bernaung kini. Tak lupa seluruh teman-teman sekolah yang telah mendukungku dan seluruh rekan guru terutama guru IPS di Indonesia pada umumnya, dan di Muaro Jambi pada khususnya.

Dan kini, akupun mengerti
Dirimu yang telah membuatku berarti
Yang membuatku bahagia memiliki warna-warna pelangi
dan kau membuatku mengerti, bahwa hidup itu untuk dijalani

Suatu saat nanti, aku akan kembali untuk membalas jasa-jasamu
Bukan dengan apa yang kau berikan dulu
atau bahkan, dengan setitik materi yang tak lagi berguna bagimu
Aku akan kembali dengan guratan kesan,
Dengan kabar gembira penuh rasa bangga

Ilmu yang kau torehkan, takkan pernah terganti
Juga semua pengorbananmu untukku,
Dan kali ini, kuhaturkan terimakasih untukmu.
Wahai Guruku,
Pelita hatiku...
Terima kasih Guruku

Selasa, 20 November 2012

Penyempurnaan Kurikulum 2013



PENYEMPURNAAN KURIKULUM 2013

Yang menjadi pertimbangan dalam perubahan kurikulum adalah karena adanya perkembangan terkait penerapan metodologi pendidikan yang tidak lagi berupa pengajaran demi kelulusan ujian (teaching to the test), namun pendidikan menyeluruh yang memperhatikan kemampuan sosial, watak, budi pekerti, kecintaan terhadap budaya-bahasa Indonesia melalui penyesuaian sistem Ujian Akhir Nasional pada 2011 dan penyempurnaan kurikulum sekolah dasar dan menengah sebelum tahun 2011 yang diterapkan di 25% sekolah pada 2012 dan 100% pada 2014;
Penataan ulang kurikulum sekolah yang dibagi menjadi kurikulum tingkat nasional, daerah, dan sekolah sehingga dapat mendorong penciptaan hasil didik yang mampu menjawab kebutuhan SDM untuk mendukung pertumbuhan nasional dan daerah dengan memasukkan pendidikan kewirausahaan (diantaranya dengan mengembangkan model link and match).
Permasalahan Kurikulum 2006/KTSP
Beberapa permasalahan kurikulum tahun 2006/KTSP yang menyebabkan terjadinya penyempurnaan kurikulum 2013 adalah sebagai berikut :
      Konten kurikulum masih terlalu padat yang ditunjukkan dengan banyaknya matapelajaran dan banyak materi yang keluasan dan tingkat kesukarannya melampaui tingkat perkembangan usia anak.
   Kurikulum belum sepenuhnya berbasis kompetensi sesuai dengan tuntutan fungsi dan tujuan pendidikan nasional.
      Kompetensi belum menggambarkan secara holistik domain sikap, keterampilan, dan pengetahuan.
      Beberapa kompetensi yang dibutuhkan sesuai dengan perkembangan kebutuhan (misalnya pendidikan karakter, metodologi pembelajaran aktif, keseimbangan soft skills dan hard skills, kewirausahaan) belum terakomodasi di dalam kurikulum.
      Kurikulum belum peka dan tanggap terhadap perubahan sosial yang terjadi pada tingkat lokal, nasional, maupun global.
      Standar proses pembelajaran belum menggambarkan urutan pembelajaran yang rinci sehingga membuka peluang penafsiran yang beraneka ragam dan berujung pada pembelajaran yang berpusat pada guru.
      Standar penilaian belum mengarahkan pada penilaian berbasis kompetensi (proses dan hasil) dan belum secara tegas menuntut adanya remediasi secara berkala.
      Kemampuan guru belum disiapkan secara matang sehingga kebanyakan hanya copy-paste kurikulum sekolah lain.

Alternatif Penyempurnaan Kurikulum
Alternatif penyemournaan kurikulum sekolah tahun 2013 adalah sebagai berikut:
Kurikulum SD
Alternatif 1
No
Komponen
I
II
III
IV
V
VI
A
Kelompok A






1
Pend. Agama
4
4
4
4
4
4
2
Pend. Pancasila & Kewarganegaraan
5
6
6
6
6
6
3
Bahasa Indonesia
8
8
10
10
10
10
4
Matematika
5
6
6
6
6
6
B
Kelompok B






1
Seni Budaya & Prakarya (termasuk mulok)
4
4
4
6
6
6
2
Pend. Jasmani, OR & Kes. (termasuk mulok)
4
4
4
4
4
4
Jumlah
30
32
34
36
36
36
Alternatif 2
No
Komponen
I
II
III
IV
V
VI
A
Kelompok A






1
Pend. Agama
4
4
4
4
4
4
2
Pend. Pancasila & Kewarganegaraan
5
6
6
6
6
6
3
Bahasa Indonesia
8
8
10
10
10
10
4
Matematika
5
6
6
6
6
6
B
Kelompok B






1
Seni Budaya & Prakarya (termasuk mulok)
4
4
4
6
6
6
2
Pend. Jasmani, OR & Kes. (termasuk mulok)
4
4
4
4
4
4
Jumlah
30
32
34
36
36
36
Alternatif 3
No
Komponen
I
II
III
IV
V
VI
A
Kelompok A






1
Pend. Agama
4
4
4
4
3
3
2
Pend. Pancasila & Kewarganegaraan
5
6
6
6
4
4
3
Bahasa Indonesia
8
8
10
10
5
5
4
Matematika
5
6
6
6
6
6
5
IPA
-
-
-
-
4
4
6
IPS
-
-
-
-
4
4
B
Kelompok B






1
Seni Budaya & Prakarya (termasuk mulok)
4
4
4
6
6
6
2
Pend. Jasmani, OR & Kes. (termasuk mulok)
4
4
4
4
4
4
Jumlah
30
32
34
36
36
36

Kurikulum SMP

MATA PELAJARAN
ALOKASI WAKTU
PER MINGGU [JP]
VII
VIII
IX
Kelompok A
 
 
 
1.
Pendidikan Agama
3
3
3
2.
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
3
3
3
3.
Bahasa Indonesia
5
 
5
4.
Matematika
5
5
5
5.
Ilmu Pengetahuan Alam
4
4
4
6.
Ilmu Pengetahuan Sosial
4
 
7.
Bahasa Inggris
4
4
4
Kelompok B
 
 
 
1.
Seni Budaya (termasuk muatan lokal)
3
3
3
2.
Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan
(termasuk muatan lokal)
3
 
3
3.
 Prakarya  (termasuk muatan lokal)
4
4
4
Jumlah Alokasi Waktu Per Minggu
38
38
38

Rasionalisasi Penambahan Jam Pelajaran
      Perubahan proses pembelajaran [dari siswa diberi tahu menjadi siswa mencari tahu] dan proses penilaian [dari berbasis output menjadi berbasis proses dan output] memerlukan penambahan jam pelajaran
      Kecenderungan akhir-akhir ini banyak negara menambah jam pelajaran
      Perbandingan dengan negara-negara lain menunjukkan jam pelajaran di Indonesia relatif lebih singkat