Kamis, 21 Juni 2012

Mengembangkan Manajemen Media Pembelajaran


MENGAMBANGKAN MANAJEMEN MEDIA PEMBELAJARAN

A.           Pengertian Manajemen
Manajemen ialah proses mengintegrasikan sumber-sumber untuk menyelesaikan suatu tujuan. Yang di maksud sumber disini mencakup orang-orang, alat-alat, media bahan-bahan, uang, sarana dan prasarana semuanya diarahkan dan di koordinasi untuk mencapai tujuan.
Manajemen itu merupakan  ilmu dan seni untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya melalui usaha yang minimal. Sedangkan Handoko (1995) mengemukakan bahwa manajemen sebagai bekerja dengan orang-orang untuk menentukan menginterpretasikan, dan mencapai tujuan-tujuan organisasi dengan pelaksanaan funsi-fungsi perencanaan (planning), pengoranisasian (organizing), penyusunan personalia (staffing), pengarahan dan kepempimpinan (leading) dan pengawasan (controlling).
Fungsi-fungsi manajemen telah di kemukan oleh para sarjana yang dikutip oleh M. Manulang dalam karyanya yang berjudul Dasar-dasar manajanemen. Diantaranya:
a.         Laous A. Allan : leading, Organising, Planning, Controling.
b.        Prajudi Atmosudarjo: Planning, Organising, Motivating, Actuating, Controling.
c.         Winardi SE. : Planning, Organising, Coordinating, Actuating, leading, Comonikating, controlling.
Berdasarkan beberapa pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa manajemen merupakan suatu usaha bersama sekelompok manusia untuk mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien dengan menggunakan segala sumber daya yang ada, meliputi perencanaan, pengorganisasian, penyusunan personalia, pengarahan, dan pengawasan.

B.            Pengelolaan Proses Pembelajaran 
Menurut Dimyati, 2009, proses pembelajaran merupakan hal yang dialami oleh siswa, suatu respon terhadap segala acara pembelajaran yang diprogramkan oleh guru. Dalam proses pembelajaran tersebut menghasilkan perilaku sebagai hasil dari proses belajar yang mampu meningkatkan kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotor siswanya.
Pembelajaran pada hakikatnya proses komunikasi antara guru dan siswa serta antar siswa dalam rangka perubahan perilaku. Pada dasarnya pada proses pembelajaran, tentu ada subjek yang diberi pelajaran yaitu siswa dan ada subjek yang mengajar yaitu guru. Kegiatan pembelajaran ini kalau kita kaitkan dengan teori komunikasi ada beberapa komponen yang terlibat didalamnya yaitu pesan (materi pelajaran), komunikan (siswa yang menerima pesan), komunikator (guru sebagai pemnyampai pesan), dan gaya menyampaikan pesan. Agar komunikasi berjalan dengan baik maka diperlukan media (perantara) yang dapat menghubungkan antara komunikator dengan komunikan sehingga pesan yang disampaikan lebih mudah dipahami oleh siswa sebagai komunikan.
Mengajar adalah suatu kegiatan dimana guru menyampaikan pengetahuan/penalaman yang berupa pesan kepada siswa sebagai penerima pesan. Tujuan mengajar adalah agar pengetahuan yang disampaikan itu dapat dipahami oleh siswa. Oleh karena itu, mengajar yang baik itu hanya jika hasil belajar siswa baik. Untuk mencapai hasil belajar siswa yang baik tersebut, guru hendaknya mengebangkan kreativitasnya dalam pengelolaan proses belajar mengajar sesuai dengan kondisi sekolah dan tingkat kemampuan siswa. Kreativitas ini adalah dalam rangka menciptakan/mengembangkan media dalam proses belajar mengajar.
Menurut Dadan Sulaeman (1988) ada tiga fase dasar yang harus ditempuh guru dalam mengembangkan pengelolaan proses pembelajaran , yaitu fase perencanaan, fase pelaksanaan, fase evaluasi/penilaian.  
a.      Fase Perencanaan
Perencanaan merupakan awal dari keberhasilan dalam pembelajaran. Agar tujuan pengajaran tercapai sesuai dengan yang diharapkan, maka guru di dalam setiap akan mengajar diperlukan suatu persiapan terlebih dahulu, baik persiapan tertulis maupun persiapan tidak tertulis. Persiapan tersebut meliputi silabus, RPP, bahan ajar, dan instrument penilaian.
Berdasarkan penjelasan tersebut  nampak bahwa setiap guru akan mengajar ia harus dituntut untuk membuat suatu persiapan. Dengan kata lain ia harus merencanakan apa yang akan dilaksanakan dalam proses belajar mengajar sesungguhnya. karena itulah perencanaan pengajaran ini berorientasi pada pencapaian tujuan, yaitu hasil belajar. 
b.      Fase Pelaksanaan
Perencanaan yang sudah disusun oleh guru akan diakutualisasikan guru dalam fase pelaksanaan. Pelaksanaan pengajaran selayaknya berpegang pada apa yang tertuang dalam kerangka pengajaran atau rencana pengajaran yang telah dipersiapkan, dengan mempertimbangkan dan memperhatikan kebutuhan siswa serta perkembangan intlektual dan emosional siswa. Dalam membelajarkan siswa, guru hendaknya berorientasi kepada siswa agar apa yang disampaikan dapat terserap dengan baik oleh siswa yang sesuai dengan kebutuhannya. 


c.       Fase Evaluasi (penilaian)
Untuk mengetahui keberhasilan perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran dilakukan evaluasi, untuk mengetahui apakah indicator yang direncencanakan tercapai apa belum dalam pembelajaran. Kegiatan pembelajaran dan indicator pencapaian komptenssi untuk penilaian tidak dapat dipisahkan. Pada tahap ini guru mencoba menghimpun infomasi yang dapat digunakan untuk menentukan kegiatan belajar mengajar telah berhasil atau belum, sebagaiamana dikemukakan oleh dadang Dari kutipan diatas nampak bahwa mengajar dalam arti membantu siswa belajar, guru perlu memeriksa kemajuan belajar siswa dalam arti mencari tahu apa yang sudak dipahami dan yang belum dipahami oleh siswa. Terhadap hal yang belum diketahui atau belum dipahami siswa, guru mencari tahu apa yang menjadi kesulitan belajar siswa. Dengan memahami kesulitan belajar siswa guru akan lebih mudah memberikan bantuan. 

C.           Pengembangan Media Pembelajaran
Dalam pembelajaran menggunakan media mempunyai beberapa keuntungan, yaitu 1)   Membangkitakan ide-ide atau gagasan-gagasan yang bersifat konseptual, sehingga mengurang kesalahpahaman siswa dalam mempelajarinya, 2)   Meningkatkan minat siswa untuk materi pelajaran. 3)   Memberikan pengalaman-pengalaman nyata yang merangsang aktivitas diri sendiri untuk belajar. 4)   Dapat mengembangkan jalan pikiran yang berkelanjutan. 5)   Menyediakan pengalaman-pengalaman yang tidak mudah didapat melalui materi-materi yang lain dan menjadikan proses belajar mendalam dan beragam. Sehingga pembuatan media pembelajaran diperlukan untuk proses pelaksanaan pembelajaran dan proses berpikir siswa.
Lebih lanjut Latuheru (1988), menyatakan bahwa (1) media pembelajaran berguna menarik minat siswa terhadap materi  pembelajaran yang disajikan, (2) media pembelajaran berguna dalam hal meningkatkan pengertian anak didik terhadap materi yang disajikan, (3) media pembelajaran mampu menyajikan data yang kuat dan terpercaya. http://forum.upi.edu/index.php?topic=15694.0
Begitu pentingnya peran media dalam pembelajaran sudah seyogyanya seorang guru mampu memanfaatkan bahkan mengembangkan media pembelajaran. Dalam mengambangkan program media pembelajaran ada  enam tahap kegiatan, yaitu (1) analisis pengembangan karakteristik peserta didik; (2) perumusan tujuan pembelajaran; (3) perumusan butir materi secara terperinci yang mendukung tercapainya tujuan; (4) mengembangkan alat pengukur keberhasilan; (5) menulis naskah media/prototype; (6) mengadakan tes dan revisi. (Sadiman, 1984:100). Disamping keenam langkah tersebut  menurut Rayandra terdapat langkah kegiatan yang perlu dilakukan adalah validasi produk media. Validasi diperlukan untuk menjamin ketepatan materi kurikulum dan tujuan pembelajaran, dan kesesuaian bahasa dengan peserta didik.
Menurut Rayandra (2011) Berkenaan dengan media ada dua permasalahan yang dihadapi di lembaga pendidikan kita, yaitu keterbatasan media dan kemanfaatan media. Keterbatasan media menyangkut ketersediaan media pembelajaran disekolah yang masih kurang dan belum merata, sedangkan kemaanfaatan media selain kreativitas pendidik, pertimbangan instruksional juga menjadi factor yang menentukan. Seringkali guru/dosen menggunakan media seadanya tanpa mempertimbangkan pembelajaran, adakalanya digunakan media yang canggih, semata-mata karena media tersebut sudah tersedia walaupun sesungguhnya tidak diperlukan dalam pembelajaran.
Pengembangan media sangat penting artinya untuk mengatasi kekurangan dan keterbatasan media yang ada. Disamping itu, media yang dikembangkan sendiri oleh guru dapat menghindari dari ketidaktepatan (mismatch) karena dirancang sesuai dengan kebutuhan, potensi sumber daya dan lingkungan masing-masing. Lebih dari itu juga dapat meningkatkan kreativitas dan kemampuan inovasi bagi para guru sehingga dihasilkan pendidik yang professional.
Agar media yang kita kembangkan dapat efektif dan efisien maka dalam mengembangkan media pembelajaran harus memperhatikan prosedur dan Proses Pengembangan Media sebagaimana dijelaskan dalam gambar berikut :

Analisa kebutuhan dan karakteristik siswa
Perumusan Tujuan Pembelajaran
Perumusan Butir Materi
Penyusunan Instrumen Evaluasi
Menulis Naskah Media/Prototipe
Uji Coba Lapangan
Menulis Naskah Media/Prototipe
Uji Coba Lapangan
Validasi Ahli
Naskah Produksi/cetak
Revisi
 












Gambar 1
Prosedur Pengembangan Media Pembelajaran

Dalam memilih dan mengembangkan media untuk kepentingan pembelajaran menurut sebaiknya memperhatikan kriteria-kriteria sebagai berikut: a)Ketepatannya dengan tujuan pelajaran; artinya media pembelajaran dipilih atas dasar tujuan-tujuan instruksional yang telah ditetapkan. Tujuan-tujuan instruksional yang berisikan unsur pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis lebih memungkinkan digunakannya media pembelajaran. b) Dukungan terhadap isi bahan ajar; artinya bahan ajar yang sifatnya fakta, prinsip, konsep dan generalisasi sangat memerlukan bantuan media agar lebih mudah dipahami siswa. c) Kemudahan memperoleh media; artinya media yang diperlukan mudah diperoleh, setidak-tidaknya mudah dibuat oleh guru pada waktu mengajar.
Umumnya dapat dibuat guru tanpa biaya yang mahal, di samping sederhana dan praktis penggunaannya. Keterampilan guru dalam menggunakannya; apa pun jenis media yang diperlukan syarat utama adalah guru dapat menggunakannya dalam proses pembelajaran. Nilai dan manfaat yang diharapkan bukan pada medianya, tetapi dampak dari penggunaan oleh guru pada saat terjadinya interaksi belajar siswa dengan lingkungannya.

D.           Manajemen Media Pembelajaran
Semakin sadarnya orang akan pentingnya media yang membantu pembelajaran sudah mulai dirasakan. Pengelolaan alat bantu pembelajaran sudah sangat dibutuhkan.  Agar dapat dimanfaatkan dengan  optimal maka media pembelajaran harus di manajemen sehingga media yang belum ada dapat diusahakan pengadaannya, media yang sudah tersedia dapat dimanfaatkan dengan optimal, dan dipelihara serta dilakukan perawatan dan memiliki petugas khusus yang mengelola media sehingga jika sewaktu-waktu media tersebut dibutuhkan,  media siap untuk digunakan sehingga tidak mengganggu proses pembelajaran.
Proses manajemen media pembelajaran meliputi:
a.    Pengadaan
Sebekum mengadakan/mengembangkan media maka langkah yang pertama adalah mengidentifikasi kebutuhan peserta didik.  Selanjutnya dari identifikasi yang dilaksanakan disusun urutan prioritas pengadaan media yang dibutuhkan mulai dari yang sangat mendesak untuk diadakan dan seterusnya. Pengadaan media juga harus disesuaikan dengan potensi yang dimiliki sekolah menyangkut pendanaan, selanjutnya dapat diusahakan dengan cara mengajukan permohonan bantuan pengadaan media dari pihak terkait dan institusi lain yag tidak mengikat. Jika media yang diperlukan tersebut dapat terbuat dari bahan-bahan yang sederhana dan terdapat di lingkungan sekolah serta dapat diusahakan sendiri maka guru dapat membuat sendiri media tersebut. Selanjutnya secara berkala selalu dilakukan pengontrolan untuk mengevaluasi apakah media yang ada sudah cukup atau masih perlu pengadaan.
b.   Pemanfaatan
Pemanfaatan media oleh guru adalah dalam proses pembelajaran. Pemanfaatan media oleh guru harus selalu dimulai dari perencaanaan dengan mengidentifikasi karakteristik media, karakteristik siswa dan karakteristik materi yang akan diajarkan. Selanjutnya dipilih media yang sesuai untuk mencapai tujuan pembelajaran. Keterampilan guru dalam menggunakan media sangatlah dibutuhkan. Perlu pula diantisipasi berbagai kemungkinan yang timbul saat menggunakan media dalam pembelajaran, sehingga andaipun terdapat gangguan, kegiatan pembelajaran tetap dapat dilaksanakan dengan tidak mempengaruhi pencapaian tujuan pembelajaran.
Setelah pembelajaran dilaksanakan perlu dievaluasi apakah pemilihan medianya sudah tepat dan apakah media tersebut efektif dan pemanfaatannya sudah benar dan apakah dengan menggunakan media tersebut pembelajaran menjadi lebih efisien untuk mencapai tujuan pembelajaran dan seterusnya. Sekolah agar memfasilitasi agar guru dapat menggunakan media dengan baik dan benar, upaya yang dapat dilakukan sekolah antara lain dengan mengadakan pelatihan dan menyediak sumber bacaan yang berhubungan dengan media pembelajaran yang dimiliki sekolah.  
Dalam menggunakan media pembelajaran agar tujuan berhasil dengan baik ada beberapa prinsip yang harus diperhatikan: 1) menentukan jenis media yang tepat, sebaiknya guru  memilih terlebih dahulu media manakah yang sesuai tujuan pembelajaran dan bahan pembelajaran yang akan diajarkan, 2) Menetapkan  atau memperhitungkan subjek, artinya apakah penggunaan media itu sudah sesuai dengan tingkat perkembangan atau tingkat kematangan peserta didik, 3) menyajikan media dengan tepat artinya teknik dan metode penggunaan media dalam pengajaran harus disesuaikan dengan tujuan, bahan, metode, sarana atau waktu dan sarana yang ada., 3) Menempatkan atau memperlihatkan media pada waktu, tempat, dan situasi yang tepat.
c.         Pemeliharaan
Media pembelajaran yang berupa peralatan perlu mendapatkan perwatan secara berkala untuk menjamin agar media tersebut siap digunakan sewaktu-waktu jika dibutuhkan dan agar tahan lebih lama. Untuk itu diperlukan petugas yang bertanggung jawab atas perawatan media yang dimiliki sekolah. Guru mata pelajaran dapat ditunjuk untuk keperluan tersebut dengan demikian guru mata pelajaran akan bertanggung jawab terhadap media yang berhubungan dengan mata pelajaran yang menjadi tanggung jawabnya. Untuk keperluan perawatan sekolah hendaklah menyediakan dana, agar perbaikan dan perawatan dapat berjalan sebagaimana mestinya.

BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Dari berbagai penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan media akan dapat meningkatkan hasil belajar siswa baik berupa pengetahuan, sikap dan keterampilan. Dengan menggunakan media dalam pembelajaran akan membantu guru dalam menciptakan pendidikan yang bermakna, menyenangkan, kreatif, dinamis dan dialogis.
Proses manajemen media tidak terlepas dari fungsi manajemen yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan evaluasi. Baik dalam hal pengadaan, pemanfaatan dan perawatan media pembelajaran. Kebijakan sekolah merupakan salah satu penentu untuk terlaksananya pembelajaran yang bermedia dengan memfasilitasi pengadaan media, meningkatkan keterampilan guru dalam menggunakan media dan proses peawatan media baik dengan mengalokasikan anggaran dana yang cukup maupun dengan membuat kebijakan-kebijakan sehubungan dengan pengadaan, pemanfaatan dan pemeliharaan media pembelajaran dengan senantiasa menerapkan fungsi manajemen.   

B.     Saran
Dalam mengembangkan media hendaknya guru senantiasa menggunakan media yang sesuai dengan karakteristik materi dan karakteristik siswa  dalam pembelajaran untuk mempermudah pencapaian tujuan pembelajaran.
Dalam memanfaatkan media dalam pembelajaran agar guru senantiasa menerapkan fungsi manajemen meliputi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengontrolan agar pembelajaran menjadi efektif dan efisien.
Kepala Sekolah agar senantiasa memfasilitasi pengadaan, pemanfaatan dan pemeliharaan media yang akan digunakan oleh guru dalam pembelajaran, dengan menerapkan fungsi manajemen
























Daftar Rujukan

Ashyar, R, (2011). Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran. Jakarta: Gaung Persada Press.

Fathurrahman, P, Dkk, (2007). Strategi Belajar Mengajar Melalui Penanaman Konsep Umum dan Konsep Islami. Bandung:PT Refika Aditama.

Hamalik, O. (2005). Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. Jakarta:PT Bumi Aksara

Mulyasa, E. (2006). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung: Remaja Rosda Karya.

Sadiman, dkk. (1984). Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya. Jakarta: Rajawali Pers.

Suherman, Y, (2008) Pengembangan Media Pembelajaran. (Makalah), Bandung.

Uno, B, Hamzah, (2010). Profesi Kependidikan Problema, Solusi, dan Reformasi Pendidikan di Indonesia. Jakarta:PT. Bumi Aksara.